Materi Linux

Postingan kali ini akan membahas Pengiriman Data. Ini adalah jawaban dari <a href="http://setoelkahfi.web.id/"> soal linux </a>

Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Menggunakan Transceiver 2.4Ghz
Metode pengiriman data digital secara umum dibagi menjadi dua cara, yaitu secara pengiriman data secara pararel dan pengiriman data secara serial. Pada pengiriman data secara serial, data dikirim satu persatu, bergantian perbit data. Sedangkan pada pengiriman data secara pararel, data dikirimkan sekaligus bersama-sama. Karena pada proses pengiriman data serial, data dikirim satu persatu maka salah satu keunggulan pengiraman data secara serial dibanding pararel adalah lebih menghemat jalur data. Jalur data yang digunakan dapat menggunakan berbagai macam media, misalnya media udara.
Pada aplikasi kali ini akan dicontohkan pengiriman data serial menggunakan media transmisi bukan kabel, tetapi melalui udara. Pengiriman data serial melalui media udara menggunakan gelombang radio sebagai pembawa data. Secara singkatnya pengiriman data menggunakan gelombang radio adalah data yang dikirimkan ditumpangkan pada frekuensi pembawa dan dipancarkan diudara oleh pemancar. Pada penerima frekuensi pembawa yang mengandung data ditangkap dan dipisahkan dari data yang dibawa.
Untuk dapat mengirimkan data serial melalui udara minimal diperlukan suatu device yang dapat melakukan proses penumpangan data serial digital ke frekuensi pembawadengan frekuensi yang lebih tinggi untuk kemudian dipancarkan ke udara. Salah satu contoh device yang dapat melakukan hal tersebut adalah modul TRF-2.4G Wireless Transceiver. Modul tersebut dapat mengirimkan dan menerima data serial melalui media udara, dengan kecepatan 1Mbps atau 250Kbps dengan range frekuensi 2.4-2.524 GHz ISM band. Penggunaan modul tersebut relatif cukup praktis karena dari segi ukuran cukup kecil dan sudah terdapat built-in FIFO buffer data, power amplifier dan antena. Selain ini juga terdapat built-in CRC, sehingga kesalahan data akibat gangguan ketika proses pengiriman dapat diminimalisasi. Modul tersebut bekerja dengan suplay antara 1.9 sampai 3.6VDC. Dalam 1 modul terdapat sebuah pengirim dan dua buah penerima yang dapat digunakan secara simultan. Bentuk fisik dari modul TRF-2.4G adalah seperti pada gambar 1. Data serial yang akan dipancarkan melalui RF diumpankan ke modul TRF-2.4G oleh mikrokontroler secara synchronous serial. Begitu pula data yang diterima, akan diambil oleh mikrokontroler secara synchronous serial.
Pada modul tersebut terdapat dua macam mode proses pengiriman dan penerimaan data serial, yaitu mode Shockburst dan mode Direct. Mode Shockburst adalah proses pengiriman data dengan kecepatan tinggi (1Mbps) melalui jalur 2.4GHz band tanpa memerlukan mikrokontroler berkecepatan tinggi untuk proses pengiriman data. Sedangkan mode Direct adalah mode pengiriman data secara konvensional, sehingga modul TRF-2.4G bekerja seperti RF device seperti pada umumnya. Pada mode Dirct, data serial yang akan dikirimkan melalui RF haruslah berkecepatan 1Mbps atau 250Kbps, agar penerima dapat mendeteksi sinyalnya, sehingga memerlukan mikrokontroler yang berkecepatan tinggi pula. Agar dapat bekerja dengan mode yang diinginkan, modul TRF-2.4G perlu dikonfigurasikan. Proses konfigurasi ini dapat dilakukan hanya dengan menggunakan 3 kabel interface, dengan kecepatan transfer datanya diatur oleh mokrokontroller, karena menggunakan transmisi data synchronous serial.
DELTA ELECTRONIC

www.delta-electronic.com










Ketika TRF-2.4G dikonfigurasikan pada mode Shockburst, proses pengiriman
data adalah sperti pada gambar 2 dan 3, dengan kecepatan transfer sebagai contoh adalah
10Kbps. Data proses pengiriman data seperti yang terdapat pada gambar 2 dan 3,
pengiriman data digital yang berasal dari mikrokontroler berjalan pada kecepatan rendah,
sedangkan pengiriman data RF berjalan pada kecepatan tinggi. Sehingga dengan
memaksimalkan kecepatan pengiriman data pada jalur RF, maka mode Shcokburst dapat
mengurangi konsumsi daya rata-rata. Selain itu karena pada mode ini semua proses
pengolahan sinyal berkecepatan tinggi telah ditangani oleh protokol RF internal modul,
maka tidak memerlukan mikrokontroler berkecepatan tinggi untuk pengolahan sinyal.
Flowchart proses pengiriman data dengan mode Shockburst adalah seperti pada gambar
4, sedangkan untuk proses penerimaan data adalah sepreti pada gambar 5.
Selain kedua mode diatas modul TRF-2.4G juga dapat bekerja dengan mode
penerimaan secara simultan 2 kanal. Mode ini dapat bekerja baik pada mode Shockburst
maupun pada mode Direct. Pada mode ini TRF-2.4G dapat secara simultan menerima dua
buah kanal frekuensi secara pararel independen dengan kecepatan transfer data
maksimum, hal ini berarti hanya dengan satu buah modul TRF-2.4G dapat menerima data
dari dua buah transmiter dengan kecepatan transfer data 1Mbps. Data akan diterima
secara pararel independen, yang berarti antar kanal satu dan yang lain tidak akan saling
mempengaruhi walaupun data tersebut diterima melalui satu buah antena penerima saja.
Dua buah kanal tersebut dapat dihubungkan pada dua buah mikrokontroler yang berbeda.
Sehingga jika sebelumnya diperlukan dua buah penerima untuk dua kanal data yang
berbeda maka dengan mode ini dapat direduksi hanya dengan satu buah penerima untuk
dua kanal data yang berbeda, seperti yang terdapat pada gambar 6. Agar modul TRW-
2.4G dapat digunakan sesuai dengan mode yang diinginkan, maka sebelum itu harus
dilakukan proses konfigurasi terlebih dahulu, seperti yang dijelaskan pada datasheet
modul tersebut. AsoB 110605, Delta Electronic
Gambar 1
DELTA ELECTRONIC
www.delta-electronic.com
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
DELTA ELECTRONIC
www.delta-electronic.com
Gambar 5
DELTA ELECTRONIC
www.delta-electronic.com
Gambar 6
DELTA ELECTRONIC
www.delta-electronic.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar